Jual Emas Tanpa Surat

Jual Emas Tanpa Surat Karawang

jual emas tanpa surat karawang ,Jika pun sadar, banyak pula yang kemudian lupa menyimpan surat-suratnya sehingga kelabakan ketika akan jual emas tersebut. Untuk mendapatkan harga terbaik memang surat pembelian adalah hal yang penting. Namun bukan berarti kamu tidak bisa dapat harga terbaik ketika jual emas tanpa suratnya.

 visit me : jual emas

jual emas tanpa surat karawang , Jika pun sadar, banyak pula yang kemudian lupa menyimpan surat-suratnya sehingga kelabakan ketika akan jual emas tersebut. Untuk mendapatkan harga terbaik memang surat pembelian adalah hal yang penting. Namun bukan berarti kamu tidak bisa dapat harga terbaik ketika jual emas tanpa suratnya.

Selain itu, emas juga tidak dikenakan pajak. Sehingga, kamu tidak perlu mengurus pajak setiap tahunnya. Emas pun bisa dicairkan menjadi uang. Kamu bisa menjualnya kapan saja saat membutuhkan uang.

Selain itu, emas juga tidak dikenakan pajak. Sehingga, kamu tidak perlu mengurus pajak setiap tahunnya. Emas pun bisa dicairkan menjadi uang. Kamu bisa menjualnya kapan saja saat membutuhkan uang.

Untuk menjual emas, kamu harus memperhatikan surat-surat yang dimiliki. Kalau kamu tidak memiliki suratnya, maka harga emas yang dijual akan jatuh. Hal itu disebabkan karena surat tersebut menjelaskan keaslian dari kadar emas dan berat emasnya.

Keadaan Geografis Umum

  • Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107o02 – 107o40 BT dan 5o56 – 6o34 LS. Luas wilayah Kabupaten Karawang ± 1.753,27 km2 atau 175.327 Ha, 3,73 % dari luas provinsi Jawa Barat.
  • Batas wilayah administratif  terdiri dari :

Bagian Utara berbatasan dengan Laut Jawa

Bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Subang

Bagian Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta

Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Cianjur

Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi

  • Kabupaten Karawang relatif merupakan daerah dataran rendah mempunyai variasi kemiringan wilayah 0-2 %, 2-15%, 15-40% dan diatas 40%. Pada bagian utara berupa dataran dan pantai, bagian tengahnya merupakan dataran dan bukit sedangkan pada bagian selatan merupakan dataran dataran tinggi (pegunungan) dengan ketinggian maksimum (Gunung Sanggabuana) mencapai ± 1291 m diatas permukaan laut
  • Curah hujan tahunan berkisar antara 1100-3200 mm/tahun dengan rerata temperatur tahunan 28,87oC, rerata tekanan udara 0,01 milibar Musim kemarau berkisar antara bulan April sampai dengan November dan musim hujan antara bulan Desember - Maret. Keberadaan Sungai Citarum yang membelah Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi seringkali menimbulkan banjir pada saat musim hujan.
  • Karawang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat dengan luas lahan sawah mencapai 93. 590 hektar atau sekitar 53% dari luas kabupaten yang tersebar di seluruh kecamatan. Produksi padi didukung oleh sistem pengairan yang memadai. Saluran irigasi di Karawang terdiri dari Saluran Induk Tarum Utara dari Bendungan Walahar, Saluran Induk Tarum Barat dan Saluran Induk Tarum Timur dari Bendungan Curug. Selain tiga saluran induk itu daerah ini juga memiliki saluran irigasi yang sumber airnya berasal dari Bendungan Cibeet serta Bendungan Barugbug dan Pundog di Kabupaten Purwakarta. Dengan kondisi pengairan yang tertata rapi, musim kemarau tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi padi.

Keadaan Demografis Umum

  • Karawang memiliki rasio kependudukan sebagai berikut; pria 1.127.859 dan wanita 1.060.002 (April 2012).
  • Mata pencaharian utama adalah sebagai pekerja pabrik, petani dan buruh. Di daerah dataran rendah dan pantai di Tanjung Pakis, masyarakat umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan.
  • Mayoritas penduduk Kabupaten Karawang berasal dari Suku Sunda karena letak geografisnya yang masih berada di daerah Jawa Barat.
  • Masyarakat kecamatan Tanjung Pakis adalah masyarakat desa namun dalam beberapa hal menunjukkan sifat seperti masyarakat kota. Hal ini disebabkan karena letaknya yang berdekatan dengan kota Karawang, Cikarang, Bekasi dan Jakarta. Selain karena letaknya, jenis pekerjaan penduduk juga menuntut mobilitas yang berpengaruh pada gaya hidup masyarakat. Masyarakat cenderung mengidentikan dirinya sebagai orang Betawi, sehari-hari berbahasa Indonesia dengan dialek Betawi yang memiliko konotasi “Jakarta”. Meskipun nampak “kekotaan” pada beberapa hal gotong-royong dan kerjasama antar penduduk masih terlihat.
  • Kebudayaan yang menyebar di tanah Sunda adalah kebudayaan Sunda yang diwariskan sejak masa kerajaan Hindu-Budha seperti Tari Parahiyangan, Tari Karawanganan dan Seni Rampak Kendang

Daerah Cakupan Tim Pencerah Nusantara

Tim Pencerah Nusantara akan bertugas di Kecamatan Pakis Jaya, bekerja sama dengan Puskesmas Pakis Jaya. Berikut rincian kondisi kecamatan tersebut :

  • Kecamatan Pakisjaya memiliki luas wilayah sejumlah 5.560.207 Ha dengan jarak tempuh 75 km (120 menit) menuju ibukota kabupaten dan jarak tempuh 200 km (240 menit) menuju ibukota provinsi.
  • Secara geografis, Kecamatan Pakisjaya berbatasan dengan wilayah :

Sebelah Utara                 :    Laut Jawa

Sebelah Selatan              :    Sungai Citarum dan Kecamatan Cabang Bungin Kabupaten Bekasi

Sebelah Timur                 :    Kecamatan Batujaya

Sebelah Barat                 :    Sungai Citarum dan Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi

  • Kecamatan Pakis Jaya terdiri dari 8 desa  : Desa Tanjung Pakis, Desa Tanjung Mekar, Desa Tanjung Bungin, Desa Solokan, Desa Tanah Baru, Desa Teluk Jaya, Desa Teluk Buyung, Desa Telaga Jaya.
  • Jumlah penduduk Kecamatan Pakis Jaya sebanyak 42.403 jiwa dengan rincian pria sebanyak 21.856 jiwa dan wanita sebanyak 20.547 jiwa dan jumlah KK sebanyak 11.217. Dengan demikian kepadatan penduduk/km2 adalah 35orang Jumlah penduduk miskin adalah 3.785 KK.
  • Mayoritas penduduk berpendidikan rendah. Terdapat Bangunan sekolah SD terdapat 22 unit dan MI 9 unit yang tersebar di 8 desa di Kecamatan Pakisjaya., namun pendidikan SMP dan SMA sangat terbatas.

 

 

 

This website was created for free with Webme. Would you also like to have your own website?
Sign up for free